Rabu, 01 Juli 2009

SDN 2 Srengseng Kian Parah
Padahal Sekolah Pertama di Kecamatan Krangkeng Yang Dibangun Tahun 1918

Memang, untuk prestasi akademik SDN 2 Srengseng bukan tempatnya, selain dari sekolah ini juga konon belum melahirkan orang-orang sebesar Indriya Samego, tapi paling tidak H. Deddy, S.Pd KCD Pendidikan Krangkeng pernah belajar membaca atau berhitung di sekolah ini. “Tapi apakah karena mutu pendidikannya kurang lantas kondisi bangunannya juga harus dibiarkan terus berkurang.” Begitu, tanya Sopan (32), salah seorang tokoh pemuda setempat yang juga pernah bersekolah di SD ini.
Hampir sebagian besar kondisi bangunan tampak rusak, baik tembok (dinding pembatas), lantai, genting sampai tulang penyangga plaponnya pun sudah ada yang jebol dan dikhawatirkan rubuh. Meski kondisi bangunanya kian hari kian parah, tapi yang namanya minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya di SDN 2 Srengseng jauh lebih besar dari SD SD lain yang ada di desa setempat. Setiap tahun ajaran baru tiba, Kepala Sekolah dan Gurunya selalu kerepotan memberi alasan kepada para orang tua, agar mendaftarkan anaknya ke SD yang satunya lagi, karena jumlah penerimaan muruid di SDN 2 Srengseng sudah berlebih. Namun alasan tersebut selalu ditampik, dan akhirnya mereka terpaksa harus diterima.
“Jadi tidak heran Pak kalau di sekolah kami setiap kelasnya berisi 50 siswa, dan ini memang melebihi dari jumlah rombongan belajar yang sedianya 40 orang itu. Tapi apa mau dikata, selain peminat masyarakat besar untuk menyekolahkan anak-anaknya, jumlah ruang kelas yang terpakai Cuma 7, sedangkan yang lainnya sudah tidak berani ditempati demi keamanan dan keselamatan siswa,” ujar Pak Roki dan Komar kepada PR.
Sementara menurut Komar, Guru Bahasa yang mewakili kepala Sekolah baru, Aliyah, S.Pd, mengatakan bahwa pengajuan perbaikan sekolah ini sudah di respon pihak Dinas Pendidikan, dan tinggal menunggu kapan kepastian realisasinya. (as) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar