Laporan Dari SMAN 1 Kandanghaur-Indramayu:
Aku (Caryono) dan empat temenku, Dwi Anggraeni, Raminih, Ade Ruwanti dan Mery Martaharahap adalah siswa siswi yang kini duduk belajar di SMAN 1 Kandanghaur, ketika usia sekolah kami menginjak 30 tahun ini. Meski usianya sudah lebih dari setengah abad tapi penampilan fisiknya tidak kalah menarik dari sekolah-sekolah lain, inilah yang membuat kami bangga dan punya rasa memiliki terhadap keberadaannya yang selalu ingin tampil beda itu.
Posisi sekolah kami persis di pinggir jalan raya pantura dan beberapa kilo meter saja dari pantai pesisir laut Indramayu, dan kamu tau kan bagaimana rasa panas di pantai. Selain jalan raya pantura sebagai jalur transportasi umum yang prekuensi kendaraannya cukup tinggi menghubungkan Jakarta serta kota-kota lainnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur, yang membuat kami gerah dan gelisah. Namun ketika semua itu kami jalani dan kami nikmati dengan berupaya mencari solusi, akhirnya semua itu bisa teratasi.
Kepala sekolah kami Drs. H. Budi Santoso bersama guru guru lainnya tidak pernah bosan menghimbau agar kami selalu memperhatikan lingkungan sekolah, dengan menganjurkan agar lebih peka dan kreatif dalam merespon lingkungan. Salah satu wujud dari kesensitifan dan kreatifitas kami adalah ketika merespon dan megolah sampah menjadi pupuk kompos. Setelah kewajiban bagi setiap orang di sekolah ini berjalan sebagaimana mestinya, yakni wajib menanam dan wajib merawat seluruh bunga dan tumbuh-tumbuhan lainnya. Sebab hanya dengan tumbuhan dan tanam-tanaman seperti itulah polusi, panas matahari serta kebisingan bisa teratasi, disamping oksigennya tetap terjaga di lingkungan yang sehat.
Jadi tak heran kalau kemudian sekolah ini tidak hanya membuat kami betah belajar di dalamnya, tapi setiap tamu yang datang juga seolah merasakan hal yang sama. Suasana sejuk dengan angin segar bertiup berseliweran diantara warna warni bunga dan hijau dedaunan, kadang terasa memukul-mukul tulang-tulang jendela dan menyapa kami yang tengah asyik belajar dengan buku dan kata.
Berbagai upaya terus dilakukan Kepala sekolah bersama guru-guru untuk melengkapi keberadaan sekolah kami, dari upaya meningkatkan prestasi belajar siswa sampai pada prestasi pelayanan dan managemen pendidikkannya. Selain itu kerja sama kepala sekolah, guru dan ketua organisasi intra siswa (osis) juga tetap terus terbangun, hingga jarak antara kami terasa lebih dekat dan akrab dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai persahabatan, etika dan estetika.
Sementara prestasi dan kompetisi terus berlangsung sehat, yang tak hanya berani berkokok di kandang tapi juga berani berkompetisi di luar dengan melahirkan banyak prestasi akademik dan non akademik, baik ditingkat kecamatan, kabupaten mau pun di tingkat propinsi. Dan kini sekolah kami memiliki nilai Akreditasi A, sebuah pertaruhan yang harus kami hargai dan harus kami jaga bersama. (Car, Dwi, Ram, Ade dan Mery) (as)
Kamis, 02 Juli 2009
Karena Lingkungan Sehat Kami Betah Belajar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar