
Rabu, 24 Februari 2010
Ekspos Rakyat Vol.3 Minggu I Maret - Minggu III Maret 2010
Berkenalan Dengan
SMAN 1 Kedokan Bunder- Indramayu
Hallo temen-temen kali ini
Hallo…..kamu pasti belum banyak yang tau kalau gedung sekolah kami masih terbilang bayi, karena memang baru selesai di bangun dan juga baru beberapa bulan saja kami tempati. Tapi meskipun masih bayi kami bangga punya sekolah sendiri dan tidak lagi numpang-numpang seperti dulu.
Rasa bangga itu bukan saja ketika kami bisa belajar di sekolah sendiri, tapi juga pada keberadaannya yang oleh warga masyarakat Kedokoan Bunder serta temen-temen wilayah sekitar yang hendak melanjutkan ke jenjang SLTA tidak perlu jauh-jauh. SMAN 1 Kedokan Bunder juga sama kok dengan SMA SMA lainnya.
Di Rubrik Jurnalis Junior ini kami hanya ingin berkenalan saja, dan mungkin untuk edisi berikutnya kami pasti akan menurunkan laporan menarik tentang aktifitas sekolah kami, Oke! Tunggu ya!
Ekspos Rakyat Vol.3 Minggu I Maret - Minggu III Maret 2010
Puisi: Yanti
Cahaya
Kau adalah anugrah
membangkitkan semangat hidupku
menjadi lebih baik
Sepi yang selama ini menerpa
kini pupus disapu badai
selesailah penderitaan
hanya kau yang mampu memberi Cahaya
menemani dan menerangi
setiap langkahku
SMAN 1 Sliyeg, Kls. XI IPA 2
Puisi: Uripah
KATA MUTIARA
Setitik “ kasih membuat kita dekat “
seucap ” kata” membuat kita ” percaya ”
se kecil ” luka ” membuat kita ”kecewa ”
” senyum” membuat kita ” bahagia ”
Tiada mutiara sebening ” cinta ”
tiada sutra sehalus ” kasih sayang ”
tiada embun sesuci ” ketulusan hati ”
dan Tiada hubungan seindah” persahabatan”
Teman memberimu ”senyum”
tapi sahabat memberimu ” kebahagiaan ”
teman akan menceritakan yang ” tidak benar tentang dirimu ”
seribu teman datang sesaat kamu tertawa ” bahagia”
tapi seorang sahabat akan datang saat kau „bahagia“
tapi seorang sahabat akan datang saat kau „ berderai air mata „
Kelas : X-B Ma.Al-Syarifiah Bondan- Wideng Suka Gumiwang –Indramayu
Tinajaun Puisi:
SAHABAT CAHAYA
FILSAFAT DAN METAFORA
oleh Acep Syahril
Menulis memang asyik, kalau dibarengi dengan membaca, dan itu sudah pasti hasil tulisannya akan lebih menarik. Apalagi kalau kebiasaan menulis tadi di awali dengan menulis puisi, jelas referensinya akan lebih baik. Sebab untuk menulis puisi dibutuhkan banyak referensi yang tidak hanya dari pengalaman membaca, tapi juga dari pengalaman lahir batin penulisnya. Sehingga puisi akan terasa hidup bernas dan bernyawa. Selain itu di dalam puisi juga terkandung banyak pengetahuan, seperti psikologi, sosiologi, filsafat, antropologi dan lain-lain.
Kalau sudah begitu untuk membuat tulisan seperti, cerpen, feature, revortase atau jenis-jenis tulisan lainnya mungkin tidak sulit. Karena referensi yang dimiliki ketika menulis puisi lebih banyak, dan kita tinggal mempelajari teknik menulisnya saja.
Untuk puisi minggu ini kita kedatangan dua tamu yakni, Yanti dan Uripah. Yanti berasal dari SMAN 1 Sliyeg – Indramayu, kelas XI IPA2, sedangkan Uripah Kelas X-B Ma.Al-Syarifiah Bondan- Wideng Suka Gumiwang –Indramayu.
Keduanya menawarkan tema dan gagasan yang berbeda, dengan
Teman memberimu senyum
tapi sahabat memberimu kebahagiaan
teman akan menceritakan yang tidak benar tentang dirimu
seribu teman datang sesaat kamu tertawa bahagia
tapi seorang sahabat akan datang saat kau bahagia
Makna teman dan sahabat disini memang sedikit ada perbedaan, kalau teman lebih pada hubungan biasa (teman biasa), sedangkan sahabat adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung dalam hubungan pribadi.
Dan kelebihan Uripah pada puisinya, yakni pada pilihan ide serta diksi yang sederhana. Sebab apa yang dipaparkan Uripah sangat terasa, //Setitik kasih membuat kita dekat/seucap kata membuat kita percaya/se kecil luka membuat kita kecewa/senyum membuat kita bahagia//.
Sedangkan Yanti melalui puisi perenungannya (kontemplatif), ada kesan keterbiasaannya dalam menulis puisi. Soalnya dilihat dari ide serta pilihan diksinya, Yanti memang sedang benar-benar menulis puisi. Artinya ada perbedaan antara mereka yang baru belajar menulis puisi, iseng-iseng dengan yang sudah terbiasa. Dan Yanti adalah yang sudah terbiasa menulis puisi. Coba saja kita simak pada bait pertamanya:
Kau adalah anugrah
yang membangkitkan semangat hidupku
menjadi lebih baik
Kau (Cahaya) yang dimaksud Yanti di sini tidak bisa kita ketahui dengan jelas, bias saja Kau/Cahaya itu Tuhan, atau kekasihnya. Tapi kalau dilihat dari pilihan diksi dan
Selasa, 02 Februari 2010
Warga Dukuh Kerupuk Tidak Nyaman Limbah Cucian Ikan Dipertahankan
Limbah cucian ikan para pengusaha kerupuk yang mengalir ke sela-sela perumahan warga dan saluran irigasi yang membelah Blok Dukuh Kerupuk Desa Kenanga, Kecamatan Sindang Kab. Indramayu itu ada dugaan dipertahankan oleh beberapa oknum pengusaha kerupuk setempat, agar warga segera meninggalkan rumah mereka, sebagai upaya pengembangan area pabrik para pengusaha. Namun ketika hal tersebut dikonfirmasi kepada H. Murtasim pemilik pabrik kerupuk Kelapa Gading, beliau membantah keras isu yang dihembuskan oleh orang yang tidak bertanggung jawab itu. Sedangkan Edi Suyono, Kuwu Desa Kenanga yang hendak dikonfirmasi ER, selalu lari dan menghindar, sampai tulisan ini diturunkan dia tetap tidak mau ditemui.
Selain Kuwu, beberapa pengusaha kerupuk yang cukup berpengaruh di blok Dukuh kerupuk seperti, H.Daspan, H. Saein dan H. Wakyan juga menghindar dan tidak mau ditemui, dengan alasan sedang tidak berada di rumah.
Limbah kerupuk yang telah puluhan tahun dipertahankan Pemerintahan Desa dan para pemodal di Blok Dukuh Kerupuk ini, ada dugaan dijadikan ajang politis untuk pilkuwu serta lahan setoran kepada sejumlah dinas instansi terkait.
Sementara dari hasil konfirmasi ER di lapangan sebagian besar warga masyarakat yang berdomisili di blok Dukuh yang selama ini disiksa oleh tajamnya bau limbah, mengaku sudah tidak tahan. Sebab bau limbah tersebut tidak hanya mengeluarkan aroma busuk dan menyesakkan pernafasan, tapi juga mengakibatkan kulit gatal-gatal akibat rembesannya ke sumur warga.
“Kami juga tidak mengerti apa alasan para pengusaha kerupuk disini tidak mau memperbaiki saluran pembuangan limbah mereka agar tidak sampai mengganggu aktifitas dan kenayaman penduduk,” ujar beberapa warga yang memohon agar namanya tidak ditulis. Dengan alasan mereka takut kehilangan pekerjaan. Sebab selama ini sebagian masyarakatnya banyak yang bekerja pada perusahaan kerupuk setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Indramayu, H. Suwardi Astadipura, M.A.R.S yang dimintai komentarnya seputar persoalan limbah cucian ikan para pengusaha kerupuk di Blok Dukuh Kerupuk, yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan warga sekitar, dijelaskan kalau sampai hari ini belum bisa memberi jawaban. Karena belum dilakukan tinjauan dan penelitian, sejauh mana pengaruh limbah tersebut pada kesehatan manusia. (as)
Pengusaha Kerupuk Kurang Peduli Terhadap Lingkungan
Sementara Ir. Aep Surahman, Kepala Kantor Lingkungan Hidup kabupaten Indramayu, serta beberapa instansi lainnya seperti Dinkes, Deperindag, dan Dinas KPM Indramayu, menjelaskan kalau dia pernah mengambil sample air limbah yang menggenang atau mengairi saluran irigasi di Blok Dukuh Kerupuk tersebut. Namun bukan untuk dijadikan bahan penelitian, melainkan baru sebatas mengamati.
Dikatakan bahwa air bekas pencucian ikan yang kemudian dibuang ke saluran irigasi Blok Dukuh Kerupuk termasuk limbah organik, yang ditunjukkan dengan parameter Biological Oxygen Demand (BOD) di atas baku mutu lingkungan (BML) adalah proses mikrobiologis yang mengubah zat organic sehingga terjadi pembusukkan pada permukaan airnya.
Aep juga menjelaskan BOD merupakan salah satu indikator yang menyatakan dampak biologis dari jasad organik yang hidup di air. Namun jika saluran yang dijadikan tempat pembuang limbah organis ini tidak didisain dengan baik pengairannya. Maka bakteri yang ada di dalamnya akan menghabiskan oksigen terlarut dalam air selama proses oksidasi berlangsung, yang mengakibatkan anaerobik dan menimbulkan bau busuk pada air.
Selain itu, Aep juga mengungkapkan kalau dulu pernah dilakukan upaya rembug dengan para pengusaha kerupuk bersama instansi terkait di atas. Yang membicarakan persoalan pembuangan limbah industri milik mereka yang selama ini sangat mengusik kesehatan warga. Namun sayangnya apa yang menjadi bahasan pertemuan itu tidak menjadi perhatian bagi para pengusaha setempat.
“Padahal yang pertama bertanggung jawab terhadap limbah ini adalah mereka para pengusaha, dan mereka tidak bisa menuding apalagi sampai menyalahkan pemerintah. Bahkan kita selama ini sudah ikut membantu mencarikan jalan keluarnya, tapi mereka seolah tidak mau perduli untuk memperbaiki lingkungannya,” ujar Aep. (as)
Selasa, 26 Januari 2010
Redaksi Eks Pos Rakyat
Minggu, 24 Januari 2010
Sabtu, 23 Januari 2010
Leksikon
Pria kelahiran Indramayu, 24 Oktober 1975 ini sehari-harinya tidak lepas dari Kamera, dengan ransel di punggung yang terus mengikutinya. Serta keliaran mata fikiran yang terus mengintip memburu dan membidikkan kamera digitalnya pada objek-objek khusus yang berhubungan dengan benda-benda bersejarah. Seperti bangunan-bangunan tua yang berjejer sepanjang kali cimanuk, situs-situs purbakala, serta beberapa foto-foto adipati bersama jajarannya dengan pakaian kebesaran di halaman pendopo Indramayu tempo dulu.
Beberapa kali koleksianya itu dia perkenalkan kepada publik Indramayu melalui pameran foto bertajuk Indramayu tempo dulu. Selain itu hasil ketajaman mata visual pria yang lebih akrab dengan sapaan Nang Sadewo ini juga menghiasi dinding-dinding seluruh kantor dinas instansi pemerintah setempat dan beberapa perusahaan BUMN dan BUMD, yang tidak hanya sebagai pajangan, tapi juga sebagai sebuah kepedulian untuk ikut melestarikan seluruh bangunan serta benda-benda bersejarah yang ada.
Pria beristri dengan dua putrinya ini rencana bulan Maret mendatang akan mengunjungi negeri kincir angin Belanda dalam rangka kunjungan kerjanya ke lembaga kajian arsip bersejarah Koninlijk Institut Voor Taal Land en Volkenkunde (KITLV) Leiden - Nedherland.