Sabtu, 15 Agustus 2009

Pos Rakyat No.08 /Th.1/1 - 15 Agustus 2009

KERATON BAND
Album Perdana “Cinta Mayapada” Sambangi Pasar Ndermayu

Kreatifitas mungkin tidak melulu untuk unjuk kebolehan atau pamer kemampuan atas ide yang digulirkannya. Bisa saja sebagai upaya pembelajaran masyarakat atau bank informasi yang berguna bagi orang banyak.
Seperti Keraton Band Indramayu, lima personal dari latar belakang kreatifitas yang berbeda seperti, pelukis, pelawak, pemusik dan fotografer ini, adalah Syayidin, SR pegang keyboard dan pencipta lagu (perupa), Sihabudin vokal (Lebe’pelawak), D. Wardana bass gitar (pemusik), Maday melody gitar, Ade Tohri dramer dan Oni vokalis pendamping. Yang dalam waktu dekat akan meluncurkan album perdananya “Cinta Mayapada”.
Menurut Syayidin, kepala suku Keraton Band yang punya peranan penting dalam mengolah ide serta album “Cinta Mayapada” berikut video klipnya itu. Digarap berdasarkan akumulasi persoalan yang ada di Indramayu, seperti isu miring tentang perempuan atau beberapa persoalan lain yang dianggap memojokkan citra kota mangga selama ini. Selain tertuang pada syair lagu juga tertayang pada klipnya. Hal ini tentu menarik, karena tidak hanya menonjolkan sisi kreatifitas tapi juga ada upaya-upaya membelokkan imej buruk sebagai bentuk net work (kerja budaya). Dengan aliran musik lebih pada ‘rock melayu’ yang kecenderungannya banyak berkembang di daerah-daerah pesisir.
Oleh Syayidin diakui, kalau aliran musik Keraton Band memang tidak lepas dari pengaruh rock melayu yang berkibar sejak kemunculan kelompok musik Iklim atau Amy Search dari Malaysia, yang albumnya sempat meledak di Indonesia paruh 80-an. Karena aliran musik yang satu ini menurutnya cukup elastis, tidak jauh-jauh amat dari dangdut atau pop. “Artinya aliran musik kami bisa jadi pilihan alternative bagi mereka yang tidak memiliki kecenderungan pada dunia musik,” tutur Syayidin.
Delapan buah lagu pada album perdana mereka, Cinta Mayapada yang dirilis pertengahan February lalu berikut video klipnya ini, digarap realis dengan mengambil setting Shanghai serta beberapa objek lain yang ada di Indramayu.
“Kita memang berharap banyak dari kehadiran Keraton Band, paling tidak bisa memberi warna lain pada masyarakat pengkonsumsi atau penikmat musik yang mulai kendur oleh menurunnya kreatifitas musisi daerah yang pernah merajai pasaran musik Indramayu beberapa tahun belakangan ,” lanjut Syayidin. (as)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar