Selasa, 26 Januari 2010

Redaksi Eks Pos Rakyat

Atas keterbukaan Kepala Dinas Pendidikkan Kabupaten Indramayu, Drs.H.Suhaeli,M.Si dan Mapenda Departemen Agama, yang memberi kesempatan kepada kami sebagai Perwakilan Pos Rakyat di Indramayu, untuk mengelola kreatifitas di dunia Pendidikan, Sastra dan Budaya, yang berada di bawah naungan bidang Ekstrakulikuler Dinas Pendidikan Indramayu dengan komando DR.H.Akil dan Drs.H.Mas’ud, Msi. Adapun Pos Rakyat di sini berupaya menjadi media komunikasi antara Siswa, Guru, Kepala Sekolah, Masyarakat, Dinas Pendidikkan dan Pemkab Indramayu, yang tidak sebatas komunikasi tapi juga sebagai media informasi yang menawarkan berbagai perkembangan dalam dunia pendidikkan, termasuk kreatifitas dan aktifitas yang bernilai kompetitif. Akhirnya kepada Anda: Siswa Siswi, Guru, Kepala Sekolah dan Dinas-Dinas terkait, kami akan setia menunggu kiriman tulisan anda dalam bentuk: Artikel, Opini, Puisi, Cerpen, Foto Kegiatan dan lain-lain, kirimkan ke: posrakyat@telkom.net atau acepsyahril@yahoo.co.id (Perwakilan Indramayu: acep syahril, Eka Mardiana, Hasan Ambon)

Sabtu, 23 Januari 2010

Eks Pos Rakyat Vol.2 Minggu II - IV Januari 2010

Leksikon

Sulaeman Indrajaya (Nang Sadewo)

Pria kelahiran Indramayu, 24 Oktober 1975 ini sehari-harinya tidak lepas dari Kamera, dengan ransel di punggung yang terus mengikutinya. Serta keliaran mata fikiran yang terus mengintip memburu dan membidikkan kamera digitalnya pada objek-objek khusus yang berhubungan dengan benda-benda bersejarah. Seperti bangunan-bangunan tua yang berjejer sepanjang kali cimanuk, situs-situs purbakala, serta beberapa foto-foto adipati bersama jajarannya dengan pakaian kebesaran di halaman pendopo Indramayu tempo dulu. 

Beberapa kali koleksianya itu dia perkenalkan kepada publik Indramayu melalui pameran foto bertajuk Indramayu tempo dulu. Selain itu hasil ketajaman mata visual pria yang lebih akrab dengan sapaan Nang Sadewo ini juga menghiasi dinding-dinding seluruh kantor dinas instansi pemerintah setempat dan beberapa perusahaan BUMN dan BUMD, yang tidak hanya sebagai pajangan, tapi juga sebagai sebuah kepedulian untuk ikut melestarikan seluruh bangunan serta benda-benda bersejarah yang ada. 

Pria beristri dengan dua putrinya ini rencana bulan Maret mendatang akan mengunjungi negeri kincir angin Belanda dalam rangka kunjungan kerjanya ke lembaga kajian arsip bersejarah Koninlijk Institut Voor Taal Land en Volkenkunde (KITLV) Leiden - Nedherland.

(as)