Sabtu, 12 Desember 2009

Eks Pos Rakyat Vol.1 Minggu I - II Desember 2009

Supali Kasim

Leksikon


Supali Kasim


lahir di Juntinyuat Indramayu, 15 Juni 1965. Masuk dalam Keluarga Pencinta Sastra Indramayu (Kreasi) tahun 1982-1984, Tim Budaya ”Pikiran Rakyat” Cirebon tahun 1989-1991, Forum Komunikasi Sastra (Fokus) tahun 1991-1994, Forum Sastra Indramayu (FSI) tahun 1994-1996, maupun Dewan Kesenian Indramayu (DKI) tahun 2001-2004. Aktif dalam diskusi mingguan Center for Empowering Society and Cultural Studies (CESCS, Cirebon) sejak tahun 2008. Membidani lahirnya Lembaga Basa lan Sastra Cerbon (LBSC) tahun 2007 dan Lembaga Basa lan Sastra Dermayu (LBSD) tahun 2009. Pendidikannya dari SDN Juntinyuat I (tamat 1976), SMPN Karangampel (1980), SPG PGRI Indramayu (1983), dan FKIP Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Wiralodra Indramayu (1999). Buku: Tarling: Migrasi Bunyi dari Gamelan ke Gitar-suling (2003). Buku lainnya adalah kumpulan puisi bersama, Kiser Pesisiran (1995), Dari Negeri Minyak (2001), Susub Landep (2008), Nguntal Negara (2009), dan kumpulan puisi tunggal, Bergegas ke Titik Nol (2006).

Eks Pos Rakyat Vol.1 Minggu I - II Desember 2009


Puisi Maylina

Sahabat


sahabat adalah segalanya
walaupun kadang menyakitkan
tapi sahabat selalu ada
disaat suka mau pun duka

sahabat adalah
sesuatu yang tetap ada
meski pun terus berganti
dan sahabat sejahtera
yang sanggup mengerti dirimu

sahabat ibarat satu janji dalam hati

tak dapat ditulis
tak dapat dibaca
dan tak bisa dirasakan

sahabat yang menyakitkan adalah
sahabat yang tak pernah perduli
akan perasaam sahabatnya

Kelas VIII A SMPN 1 Tukdana-Indramayu

Tinjauan Puisi:

Sahabat Adalah Janji


Oleh Acep Syahril


Seorang siswi SMA 6 Bandung yang pernah kukenal dekat sebut saja Dede, Suatu ketika kami sempat berkomunikasi via Handpound. Dalam pembicaraan 30 menit itu Dede curhat padaku tentang keberadaannya di sekolah barunya. Dan sebagai siswa anyar jelas banyak kendala yang dihadapi Dede selain adaptasi terhadap lingkungan, Dede yang senstif ini juga kesulitan untuk lebur pada gaya pergaulan anak-anak di kota itu. Dia merasakan banyak perbedaan yang kemudian membuatnya kian terasa jauh untuk bisa lebur dengan mereka.

Hal ini ternyata cukup mengganggu perkembangan jiwanya, apalagi ketika sikap orang-orang di sekitarnya kentara untuk saling memperlihatkan kelebihan dalam segala hal, tidak hanya kelebihan prestasi tapi juga kelebihan materi. Jelas hal ini membuatnya terasa jauh lebih tidak ada apa-apanya dibanding mereka. Tapi seiring waktu Dede tetap berusaha untuk beradaptasi dengan tetap berpegang pada prinsip hidupnya. Sebagai manusia dia harus berinteraksi dengan orang sekitar dan lingkungan dimana dia berada. Yang lambat laun akhirnya tumbuh juga rasa percaya diri Dede, bahwa dia berbeda dari yang lain tanpa mengabaikan prinsip-prinsip orang lain.

Enam bulan Dede belajar di SMA ini, banyak sahabat yang dia dapat serta pengalaman yang membuat wawasan pergaulannya bertambah. Dia bilang dia banyak belajar dari diary yang selama ini dianggap sebagai sahabat tempatnya curhat. Disitu Dede banyak mencatat, betapa sulitnya mencari sahabat, menjaga hubungan baik dengan sahabat, dan memelihara persahabatan dengan saling memelihara kepercayaan.

Nah apa yang kupaparkan tadi merupakan salah satu pengalaman dari banyaknya pengalaman yang pernah kamu lalui dalam mencari dan memelihara hubungan dalam persahabatan. Seperti juga dialami Maylina yang kemudian dia tuangkan dalam puisi “Sahabat”.

Apa yang dialami Maylina bisa jadi juga pernah dialami Dede dan kamu, namun pengamalam serta kadar emosionalnya jelas berbeda. Sebab rata-rata jika seseorang telah dikecewakan sahabatnya yang terjadi adalah keretakan dalam berkomunikasi yang berakhir dengan perpisahan. Namun berbeda dengan mereka yang memiliki kearifan dalam memelihara persahabatan. Dia cukup belajar dari kelalaian sahabatnya, yang kemudian dia catat dalam diary, bahwa “hari ini aku telah dikecewakan sahabatku“. Sementara komunikasi tetap berjalan sebagaimana mestinya meski kemudian ada yang kurang lancer dari komunikasi itu. Hal inilah yang kemudian terasa dalam puisi Maylina.

sahabat ibarat satu janji dalam hati

tak dapat ditulis
tak dapat dibaca
dan tak bisa dirasakan

Inilah yang kumaksud kearifan dalam memelihara persahabatan, sebab menurut

Maylina sahabat adalah suatu janji, jadi dia harus tetap memelihara persahabatan itu. Meskipun sebenarnya dia pernah merasakan kekecewaan dari sahabat yang dia maksud dalam puisi itu, karena //sahabat adalah segalanya/walaupun kadang menyakitkan
tapi sahabat selalu ada/…………

Eks Pos Rakyat Vol.1 Minggu I - II Desember 2009

SMK PGRI Jatibarang: Harus Berkualitas dan Kompeten

Hallo temen-temen kali ini Arena SD, MI, SMP, M.Ts, SMA, MAN dan SMK, mengundang SMK PGRI Jatibarang-Indramayu sebagai Jurnalis Junior kita, mereka akan menyuguhkan hasil liputannya tentang kilas sekolahnya, mereka adalah: Ahmad jamaludin dan teman saya Dian Rosmalia



SMK PGRI Jatibarang merupakan sekolah tertua di Indramayu.yang oleh kalangan siswa serta alumninya lebih dikenal dengan SMK MAYDAS 159 atau Mayor Dasuki No. 159, karena letaknya di Jalan Mayor Dasuki 159 Jayibarang-Indramayu.

Oya perkrnalkan, nama saya Ahmad jamaludin dan teman saya Dian Rosmalia, kami sama-sama dari kelas XII TKJ. Kehadiran kami di Jourmalis Junior berawal dari adanya tawaran Ekstra kulikuler (eskul) Sastra dan Jurnalistik yang datang ke SMK PGRI jatibarang, dan kebetulan kami sangat tertarik dengan kedua kegiatan tersebut.

Selain itu kami juga sering meminta kepada kepala sekolah agar diadakan kegiatan eskul kewartawanan, tapi kali ini permintaan kami ada yang menyambut tanpa diduga-duga sama sekali.

Seseorang dengan profesi penulis dan wartawan menawarkan diri kepada pihak sekolah, untuk memberikan eskul sastra dan jurnalistik. Beliau adalah Acep Syahril. Karuan kami menyambut kesempatan baik ini dengan harapan akan banyak teman-teman memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengenal lebih jauh dunia kewartawanan.

Setelah mensosialisasikan rencana kegiatan dimaksud, akhirnya yang respon hanya beberapa gelintir orang saja. Terus terang awalnya kami merasa pesimis karena yang sudah menyatakan sedia untuk ikut kegiatan eskul cuma dua orang, artinya hanya empat orang termasuk saya dan Dian.

Tapi setelah saya konfirmasikan ke mas Acep, ternyata beliau tidak kecewa dengan jumlah peserta eskul yang jauh dari sedikit ini. Sebaliknya kami yang merasa malu karena tidak bisa meyakinkan teman-teman lain untuk bisa terlibat pada kegiatan itu.

Dari Tawuran Menjadi Tawaran

Semua orang tau bagaimana masa lalu sekolah kami, ruwednya minta ampun! Bahkan pernah mendapat julukan sebagai SMK Tawuran. Tapi meski pun ruwed dan selalu bikin masalah sekolah kami tetap memiliki program belajar terdepan dan di atas rata-rata. Cap merah yang sempat menjadi stempel di sekolah itu juga, kini tinggal kenangan. Dan sebagai regenarasi dari alumni alumni sebelumnya kami punya tanggung jawab moral untuk membawa nama SMK PGRI menjadi lebih baik di mata dunia pendidikan Indramayu, dengan 3 Jurusan yang saat ini telah berjalan seperti, Mekanik Permesinan, Mekanik Otomotif, dan TKJ (teknik computer jaringan)

Alamarhum Drs. H. Uto Karnito. W mantan Kepala Sekolah yang menghadap Illahi Robby belum lama ini, 30 tahun lebih memimpin SMK PGRI Jatibarang. Sungguh kami sangat bangga, sebab beliau semangat dan gigih mengabdikan diri demi kemajuan SMK PGRI Jatibarang.

Pak Uto, begitu kami sering menyapanya. Dimana keakraban antara Bapak dan Anak telah membuat kami dewasa untuk mengatasi persoalan di lingkungan sekolah. Beliau tidak hanya memanej para guru untuk menjalankan proses belajar mengajarnya, tapi juga mengajarkan kami untuk jadi pemimpin, memberi kesempatan dan kepercayaan sepenuhnya kepada kami untuk mengambil keputusan dalam organisasi intra sekolah (osis).

Jadi tak heran kalau kemudian Pak H. Uto pernah menerima penghargaan dari pemerintah, sebagai Juara III Kinerja Sekolah terbaik tahun 2008. Selain itu ide-ide cemerlang beliau juga telah membawa nama sekolah kami menjadi lebih baik. Buktinya satu dekade terakhir pabrik-pabrik yang bergerak di bidang industri di beberapa belahan pulau Jawa banyak melirik dan memberi tawaran kepada lulusan Sekolah ini. Sebab prestasi belajar kami bukan prestasi instant, kami menuntut agar lebih mendepankan kualitas dan kompetensi sebagai tantangan ke masa depan. Selamat jalan Pak Uto, kami akan selalu mengenang jasa jasamu!!!